3 Jenis Pendidikan Informal Dan Fungsi Pendidikan Informal – Pendidikan informal ialah jalur pendidikan yang dapat di laksanakan di lingkungan keluarga dan lingkungan, di mana kegiatan belajarnya di lakukan secara mandiri.
Untuk jalur pendidikan ini di berikan untuk setiap individu sejak lahir dan sepanjang hayatnya, baik melalui keluarga ataupun lingkungannya. Jalur pendidikan ini akan menjadi dasar yang akan membentuk kebiasaan, watak, dan perilaku seseorang di masa depan.
Hasil pendidikan informal mendapat pengakuan sama seperti halnya pendidikan formal dan juga pendidikan non formal sesudah peserta didik lulus ujian sesuai standar nasional pendidikan dari pemerintah.
3 Jenis Contoh Pendidikan Informal
1. Homeschooling
Pendidikan dengan metode ‘belajar di rumah’ dewasa ini dikenal dengan sebutan Homeschooling atau HS. Homeschooling melibatkan orang tua atau keluarga sebagai penanggung jawab utama atas pendidikan anak. Sampai saat ini Homeschooling masih menjadi alternatif terbaik yang berkembang diantara pendidikan non-formal dan pendidikan informal.
2. Pesantren
Pesantren menjadi satu dari sekian sistem pendidikan non-formal berbasis agama yang berdiri di Indonesia. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional di bawah bimbingan guru yang dikenal dengan sebutan kiai. Di pesantren para siswanya atau para santri tinggal bersama dalam sebuah asrama yang.
3. Bimbingan Belajar
Kursus atau bimbingan belajar di Indonesia dapat dikategorikan menjadi pendidikan non-formal, waktu penyampaian program pembelajaran biasanya lebih pendek apabila dibandingkan dengan pendidikan formal. Siswa di dalam kursus atau bimbingan belajar juga tidak memiliki batasan usia dan materi pendidikan pada umumnya lebih banyak yang bersifat praktis dan khusus.
Fungsi Pendidikan Informal Pada Seseorang
Mengacu pada pengertian pendidikan informal di atas, fungsi dan peranan utama pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter dan kepribadian seseorang.
- Membentuk kepribadian anak dengan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan perkembangan anak.
- Memotivasi anak agar mampu mengembangkan potensi atau bakat yang dimilikinya.
- Membantu anak didik agar lebih mandiri dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya.
- Membantu meningkatkan hasil belajar anak, baik pendidikan formal maupun non formal.
- Mengontrol dan memotivasi anak agar lebih giat belajar.
- Membantu pertumbuhan fisik dan mental anak, baik dari dalam keluarga maupun lingkungan slot server kamboja.